menonton film ini tadi malam, serasa menampar wajah saya sendiri. wajah saya jadi panas, mata saya juga. saya merasa ada di sana juga.
adalah george, seorang lakilaki tua yang hidup sendiri di apartemennya. berteman dengan bukubuku dan kumpulan foto masa lalunya. sesekali, ia menggunakan jasa sebastian, seorang pelacur lakilaki untuk menyalurkan hasratnya. cerita menjadi lebih kompleks ketika george membawa masuk serta perasaannya ke dalam hubungan mutual di antara mereka. bukan lagi uang dan kesenangan karena ketegangan dilepaskan, tapi lebih dari itu. perasaan kesepian yang sedikit terobati dengan kedatangan sebastian ke dalam rumah keongnya itu. meski selama beberapa jam saja.
maka ketika si pelacur kesayangan berkata ingin menginap barang semalam, meledak gembiralah si pak tua. menjadi sangat bergairah. perasaan bergairah karena ada seseorang tidur di sampingnya, ada seseorang dengan ceritacerita spontan dan konyol menyemarakkan hariharinya, ada seseorang yang bercerita bahwa makan roti dan selai dan minum jus jeruk sekaligus akan terasa seperti makan brokoli. setelah itu tertawa berderaiderai.
tapi ternyata memang semuanya berubah menjadi semakin ruwet ketika sebastian meninggalkannya. see you soon, demikian tulis sebastian di selembar kertas ketika george tidur, lalu pergi. selesai. si lakilaki tua sendiri lagi dengan dunianya.
ada halhal sederhana dan lucu tapi sekaligus membuat trenyuh bagi saya. saya melihat bagaimana george dengan sangat senang dan bersemangat pergi berbelanja. menyiapkan makan malam lengkap, mengingat ulang tahun sebastian yang belum tiba, membuat kue. semua hal yang menurut saya konyol dan pathetic tapi entah kenapa kali ini saya memakluminya. bukankah semua orang memang sontak menjadi konyol dan menyedihkan jika bersinggungan dengan halhal semacam itu? semua menjadi tidak bisa dipegang dan dikendalikan.
ketika sebastian ada di sana, saya merasa george seperti menemukan sesuatu yang menjadikan hidupnya lebih berwarna. demikian pula sebastian, ia seperti menemukan sebuah tempat untuk berteduh. seperti kapal yang menemukan pelabuhan dan akhirnya melemparkan jangkar untuk beberapa saat. meski akhirnya ia pergi. menarik jangkarnya. beberapa kali ia menceritakan pengalaman masa lalunya kepada george dan george hanya mendengarkan. tentang pertanyaannya mengenai kematian, tentang lakilaki yang sekarat, tentang seorang lakilaki yang telah lama tidak ditemuinya -lebih dari 13 tahun yang lalu. tentang semua yang ada di kepalanya.
jangkar, kapal dan pelabuhan. setiap orang agaknya memang akhirnya membuang jangkarnya dan merapat di pelabuhan. saya memandangnya sebagai sebuah kebutuhan. merapat dan berlabuh, tidak peduli sependek apapun waktunya. detik, menit, jam, hari, minggu, bulan atau tahun. apalah waktu itu, demikian seorang teman berkata. ya apalah waktu itu. menikmati adalah yang terpenting, agaknya. tanpa berpikir mengenai ini dan itu. membiarkan semuanya mengalir dengan sendirinya.
selagi kau ada di sini bersama saya. saya menikmatinya...
sebastian: don't you mind to live alone all this time?
george: (diam)
george: come with me...
sebastian: (diam, menatap george)
No comments:
Post a Comment