Thursday, June 19, 2008

lunatic

I.
bumi mengira ia adalah anak yang paling berbahagia di seluruh dunia. Memiliki ayah dan ibu yang mencintainya serta rumah yang hangat dan menyenangkan adalah sesuatu hal yang lebih dari cukup untuk membahagiakannya. Tapi ternyata semua tidak seperti yang disangkanya. Neraka itu mulai terjadi. Ayahnya ternyata mulai melakukan kekerasan fisik, seksual dan psikologis terhadap ibunya. Semua berawal dari usia Bumi yang kelima. Saat itu ia merasa ada semacam ketegangan di rumah mereka. Ayahnya mulai bersikap kasar terhadap ibunya. Memukul, menampar dan memaki ibunya jika ibunya tidak berbuat seperti apa yang diperintahkan oleh ayahnya. Katakata kasar, sumpah serapah berhamburan. Suatu kali, saat itu Bumi yang masih berusia enam tahun, tengah malam terbangun dan mendengar ibunya menangis. Kenapa ibu menangis? Ia kemudian mencari tahu. Ibu berada di dalam kamar sedang bersama dengan ayahnya. Dari celah pintu yang terbuka, Bumi melihat ke dalam, dan dilihatnya ibunya sedang melakukan hubungan seksual dengan ayahnya. Wajah ibu lebamlebam dan berdarah. Ibu menangis. Ibu kesakitan. Tapi ayahnya tidak peduli. Bumi tidak mengerti. Ayahnya sudah berubah menjadi monster mengerikan.


Sejak saat itu kekerasan selalu terjadi. Bumi pun juga mengalaminya. Ayah sering memukulnya jika ia tidak menurut. Seperti saat ia pulang sekolah terlambat, ia mendapatkan amarah ayahnya. Bumi mencoba menjelaskan alasannya bahwa ia pulang terlambat karena mengerjakan tugas terlebih dahulu di rumah salah seorang temannya tapi ayahnya tidak mau tahu. Dan halhal seperti itu sering terjadi.

Kesendirian, tanpa teman, kekerasan yang dilihat dan dialaminya membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang tertutup, penyendiri, tidak mudah percaya pada orang dan pemurung. Ia ingin seperti anakanak lain. Bermain bebas dan tidak dikungkung oleh ayah yang tiran seperti itu. Yang paling menyedihkan baginya adalah: melihat ibunya mengalami kekerasan itu hampir setiap hari. Ia mendengar ibu menangis lirih di sebelahnya ketika ia sedang tidur. Ia mendengar ibu bicara sendirian pada bungabunga di kebun. Kenapa ibu tidak pergi saja? Demikian tanyanya suatu kali. Ibu menggeleng. Kamu butuh ayah, jawabnya. Aku tidak butuh ayah seperti itu, bantah Bumi. Sudahlah nak, biarkan saja semuanya seperti ini, tegas ibu. Bumi marah. Kenapa ibu seperti itu? Kenapa?! Kenapa ayah seperti itu?

Kemudian perlahan, Bumi mulai menciptakan dunianya sendiri. Dunia dimana tidak ada kekerasan dan ayahnya sama sekali. Ia mulai menciptakan saudara khayalan. Ara. Ara seusia Bumi. Ara cantik. Ara pintar. Ara selalu melawan ayah ketika ayah mulai memukuli ibu. Ara selalu menenangkan Bumi dan memberi keberanian untuk melawan ayah. Bumi sangat mencintai Ara. Ara adalah tumpuannya. Ara hebat. Ara tidak pernah takut menentang ayahnya. Dunia bersama Ara sangat menyenangkan. Tapi semakin lama, Bumi semakin terdominasi oleh Ara. Ara semakin berkuasa. Ia semakin sering mengambil alih Bumi. Semua Ara. Bumi tidak bisa menghalanginya. Ia sangat mencintai Ara. Tanpa Ara ia tidak akan bisa bertahan menghadapi neraka ini.

Ternyata kiamat itu ada. Kiamat datang ketika ibunya memutuskan untuk bunuh diri. Peristiwa itu terjadi ketika Bumi berusia 10 tahun. Saat itu, ia dan ibu berlibur ke Parangtritis. Menginap di rumah simbah. Suatu malam, ketika itu Bumi sudah tidur, ibu pergi ke pantai. Ibu tidak tahu kalau Bumi mengikutinya. Bumi terjaga dan menemukan ibu tidak ada di sisinya. Kemudian ia mencari ibu dan menemukan ibu sedang berjalan menuju pantai. Kenapa malammalam begini ibu pergi ke pantai? Dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat ibu berjalan ke arah laut tanpa menghiraukan gelombang pasang waktu itu. Bumi mencoba mengejar ibu, tapi semua terlambat. Ibu sudah masuk ke dalam gelombang dan hilang.


II.

sejak saat itu dendamnya terhadap ayahnya membara. Ia akan membalas semua perlakuan ayahnya itu. Pasti. Ara setuju. Ara memberi usul bagaimana kalau Bumi membunuh ayahnya. Bumi berpikir: membunuh ayahnya? Tidakkah itu dosa? Dia seorang ayah. Jawab Ara, ia yang menyebabkan ibu masuk ke dalam laut. Ia yang memukuli ibu. Ia yang memperkosa ibu.

Pergulatan panjang dan adu pendapat antara Ara dan Bumi untuk mematangkan rencana pembunuhan itu berjalan kirakira 3 tahun. Dan rencana itu akhirnya dijalankan. Bumi dan Ara merancang sebuah peristiwa kebakaran yang kemudian ayah terbakar di dalamnya. Ayah dikunci di ruang kerjanya ketika sedang mabuk dan mereka kemudian membakar rumah dan segala isinya.

Para tetangga menemukan Bumi tertegun memandang rumahnya dan tidak mampu bicara sepatah katapun. Ia terlalu gembira untuk bisa mengungkapkannya. Polisi yang mengusut kejadian tersebut dan mencurigai bahwa Bumi terlibat di situ. Tapi penyelidikan tidak dilanjutkan karena menurut psikolog, Bumi memiliki kelainan jiwa. Dia tidak bisa dihukum. Kemudian Bumi dibawa ke rumah sakit jiwa dan dirawat di sana.


III.

setelah satu tahun tinggal di rumah sakit jiwa, Bumi merasa hidupnya sebenarnya sudah selesai. Bahkan hidupnya sudah selesai semenjak ia memutuskan membunuh ayahnya. Lalu untuk apa ia hidup jika semuanya sudah selesai seperti ini? Ara tidak lagi bersahabat dengannya. Ia hanya menyalahkan Bumi. Bukankah ia yang punya ide membunuh ayah? Memang mereka berdua yang bersama melakukannya, tapi kenapa Ara meletakkan semua tanggung jawab hanya pada Bumi? Ara menjadi kian mendominasi. Ia muak. Ia tidak mau didominasi lagi. Lagipula untuk apa hidup? Kemudian, ia merencanakan sebuah pembunuhan. Atas dirinya. Kali ini Ara protes keras. Kalau Bumi mati, dia otomatis juga mati. Tidak. Ara masih mau hidup. Tapi Bumi tidak mau hidup. Cukup.

akhirnya dokter mengijinkan ia keluar. Ia akan tinggal bersama simbah di parangtritis. Satu tahun. Dan rencana itu kian matang dari hari ke hari. Pemikiran itu menghantuinya. Hidupnya sudah selesai. Ia mau seperti ibu. Masuk ke laut dan hidup abadi di laut. Bumi mau bertemu ibu. Dan terjadilah, ia akhirnya berjalan masuk ke laut.


PS: ini hanyalah sebuah desain cerita yang saya buat untuk kelas menulis saya. memang hanya itu. tapi yang membuat saya tertegun adalah apa yang tersembunyi dari yang telah saya tulis itu. ketika hidup sudah selesai dan tidak ada lagi yang perlu dipertahankan, untuk apa melanjutkannya? lebih baik ditutup dan selesai. saya tertegun. ternyata itu premis tersembunyinya. mentor saya menatap saya dan saya menatapnya, tertegun.

ah, tampaknya saya harus menabung keberanian dan keyakinan bahwa hidup saya belumlah selesai. iya...


2 comments:

Anonymous said...

wahhhhh,
jadi inget sama kurt cobain

bukankah la vita e bella mb ika? :)

Anonymous said...

i don't know win. i hope so...