: K
Kehilangan bagaimanapun juga tidak akan mudah untuk dibicarakan. tidak akan pernah mudah untuk apapun itu . mungkin perlu berlembarlembar penjelasan untuk menjabarkan bagaimana sebuah kehilangan memberi efek yang luar biasa bagi orang yang kehilangan itu. atau dalam kasus yang sering saya jumpai sebuah kehilangan hanya bisa dijelaskan dengan diam dan mata yang bicara. seperti malam itu. di bawah lampu di tengah riuh orang saya peluk ibu yang menutup usia anaknya itu. sebuah peluk hangat untuknya, untuk apapun yang akan ia lahirkan nanti, untuk keponakan saya yang lain lagi.
kehilangan sekali lagi memang akan terus ada sepanjang usia manusia. kemarin, sekarang, nanti; apalah bedanya. hanya perkara waktu saja. ah, saya jadi belajar untuk sekali lagi tidak berupaya setengah mampus untuk mengendalikan apa yang ada di luar saya. berusaha menyerahkan semuanya pada mekanisme alam yang sudah ada, pada daur hidup yang sudah tergelar sempurna di depan saya. kenapa saya mesti menggenggam erat sesuatu yang besok pasti akan hilang? sekuat apapun saya pegang tetap akan hilang. so, let it be...
sekarang semua berjalan kembali. dengan rencanarencana baru. with or without you, let's walk again...
jika menutup mata
dan menghalangi cahaya apa pun dengan tanganmu
engkau akan menemukan aku
serupa benang sengkarut dari apa yang telah kau lihat
setangkup gelap yang tak pernah kau harap
yang mungkin mengamankan engkau
dari warna dan dunia
engkau tak akan beranjak ke manapun
meski tubuhmu menyimpan kenangan
tetapi engkau bersamaku, tanpa bunga-bunga
airmata dan yang pernah berguna bagi penglihatanmu
engkau akan menemukan dirimu
dalam sebuah musim; penuh lumpur
melesap di rimbun dedaun runtuh
kehilangan mata dan tubuh
engkau akan tak tahu
matahari ataukah hujan yang kelak menguraimu
engkau akan tak dapat melihat
apa-apa yang dapat dengan jelas mereka lihat
mungkin kau akan menjadi sampah
atau bergelut dengan tanah
lantas menjadi sebatang pohon di musim berikutnya
saat itu, cinta di kedua kakimu
dan engkau tak mampu membungkuk memungutnya
tetapi engkau bersamaku: berdamai dengan ketiadaan
(sebuah tiada, dina oktaviani)
No comments:
Post a Comment